Gambar Sampul PJOK · q_Bab 17 Pertolongan Kecelakaan di Air
PJOK · q_Bab 17 Pertolongan Kecelakaan di Air
Tarmudi B Hafid Ahmad Rithaudin

24/08/2021 11:54:14

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

258

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

Pertolongan

Kecelakaan

di Air

Bab

17

Penyelamatan di air merupakan salah satu upaya

untuk menolong seseorang yang mengalami kecelakaan

di air. Upaya pertolongan tersebut hanya dapat dilakukan

oleh orang yang mempunyai kemampuan dan teknik

berenang yang baik. Untuk itu, bab ini membahas

mengenai cara pertolongan kepada korban kecelakaan di

air. Selain itu, akan dibahas mengenai cara berenang yang

berguna untuk menolong kecelakaan di air yaitu renang

gaya punggung dan gaya bebas.

Gaya punggung

Gerakan kaki

Gerakan tangan

Recovery

Gerakan pull

Gerakan push

Pengambilan napas

Sistem keselamatan

Teknik pertolongan

di air

Kata

Kunci

Sumber: www.buvartanfolyamok

259

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Peta Konsep

Apakah pokok pembelajaran Anda pada bab ini?

Renang gaya

punggung

Renang gaya bebas

Posisi badan

Gerakan kaki

Gerakan tangan

Latihan napas

Koordinasi gerak

Gerakan kaki

Gerakan tangan

Latihan napas

Penyelamatan

korban kecelakaan

di air

Pertolongan

Kecelakaan di Air

260

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

A. Gaya Punggung (Back Crawl/Back Stroke

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran bab ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan

renang gaya punggung.

Gerakan r

enang pada gaya punggung mirip dengan gerakan

gaya crawl.

Bedanya terletak pada posisi badan dan arah gerakan tangan. Secara teoretis

semestinya gaya punggung lebih mudah dari

gaya crawl

karena muka tidak

masuk air sehingga pernapasan dapat dilakukan dengan mudah.

Berikut beberapa teknik dalam renang gaya punggung.

1. Posisi badan

Posisi badan pada renang gaya punggung adalah:

a. badan telentang di permukaan air, usahakan badan mulai dari kepala

sampai ujung kaki sehorizontal mungkin.

b. telinga berada di permukaan air (sedikit masuk ke air) dan leher harus

rileks.

c. panggul tetap dipertahankan jangan sampai membuat sudut dan

pandangan harus selalu lurus ke atas.

2.

Gerakan Kaki

Untuk gerakan kaki agar dapat lebih jelas maka perlu ditinjau dari

masing-masing bagian. Berikut adalah uraian gerakan kaki pada renang

gaya punggung:

a. sudut naik turunnya kaki waktu pukulan kaki bergantung pada setiap

individu, tetapi sudut kaki ini harus lebih besar daripada gaya bebas;

b. gerakan telapak kaki ke atas merupakan gerakan cambuk. Waktu

melakukan gerakan tersebut jari kaki boleh sedikit keluar dari air;

c. waktu melakukan pukulan kaki, harus diusahakan supaya kaki tetap

di bawah permukaan air terutama lutut;

d. posisi tangan saat latihan kaki. Tangan berada lurus di permukaan air

di atas kepala dengan kedua telapak tangan berdekatan atau terkait.

Bagi pemula tangan lurus di samping badan, keadaan kedua tangan

harus selalu rileks.

Latihan

Gerakan Kaki (Meluncur Berenang Gaya Punggung)

Sikap pertama bergelantung di bibir kolam (menghadap bibir kolam)

lemparkan badan ke belakang yang berakhir dengan tolakan kaki sehingga

badan telentang di permukaan air bergerak maju, ayun kedua kaki seperti

261

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

yang telah dijelaskan tersebut hanya pada gerakan kaki gaya punggung ini

tangan berada di samping badan, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 17.1

Gerakan meluncur gaya punggung

Latihan tersebut dapat dilakukan dengan berpasangan yaitu salah

satu melakukan gerakan kaki, sedangkan pasangannya memegang leher

yang melakukan gerakan kaki untuk menjaga keseimbangannya (untuk

menjaga agar muka tidak masuk ke air.

3.

Gerakan Tangan

Ada tiga fase gerakan lengan dalam gaya punggung yaitu sebagai

berikut.

a.

Gerakan Pull (Penarikan)

Gerakan ini dimulai dari posisi lengan lurus di belakang kepala,

jari kelingking berada di bawah. Untuk memulai gerakan siku sedikit

ditekuk, kemudian tarik lengan mendekati badan.

Gerakan ini berakhir

setelah lengan atas atau siku mendekati badan yang selanjutnya

dilakukan gerakan push.

b.

Gerakan Push (Pendorongan)

Gerakan ini dilakukan dengan jalan lengan bawah mengadakan

pendorongan dengan kuat sampai telapak tangan mendekati paha.

Gerakan ini dilakukan setelah gerakan tangan akan berakhir. Setelah

gerakan push berakhir dilakukan gerakan recovery.

c. Recovery (istirahat)

Ibu jari yang keluar lebih dulu dari permukaan air, setelah tangan

lurus ke atas tangan diputar (telapak tangan menghadap keluar)

seterusnya recovery berakhir setelah tangan masuk ke air dengan

jari kelingking masuk terlebih dahulu.

Gerakan ini harus dilakukan

dengan relaks.

Fase-fase gerakan tersebut dilakukan oleh kedua tangan terus-

menerus secara tidak terputus-putus sehingga seperti gerakan baling-

baling.

262

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

4. Latihan Napas

Pengambilan napas tidak terlalu sulit pada gaya punggung karena

muka tidak masuk ke dalam air. Namun demikian, percikan air sering

mengganggu dalam bernapas karena bisa masuk ke hidung. Oleh

karena itu, sebaiknya pengambilan napas dilakukan melalui mulut dan

hidung pada saat kedua lengan berada di dalam air yaitu pada saat

kedua lengan dalam posisi horizontal (lengan yang satu masuk dan

lengan yang lain keluar).

5. Koordinasi Gerak

Dalam gaya punggung koordinasi yang penting adalah koordinasi

gerakan kaki dan tangan, soal pernapasan sebenarnya tidak perlu

memengaruhi koordinasi gerakan karena muka tidak masuk air, asal

posisi badan tetap dipertahankan horizontal. Latihan gerakan tangan

sekaligus digabung dengan latihan gerakan kaki. Muka selalu berada

di permukaan air, karena itu pengambilan napas dapat lebih mudah.

Pengambilan napas harus melalui mulut dan pandangan ke atas. Jika

sudah mendekati finis (bibir kolam) kepala didongakkan ke atas, untuk

melakukan start berikutnya atau berhenti.

Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 17.2 Gerak tangan, kaki, dan ambil napas

B. Renang Gaya Bebas (Crawl Stroke)

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan renang

gaya bebas.

Gambar 17.3

Gerakan renang gaya bebas.

263

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Berikut ini beberapa teknik dalam renang gaya bebas.

1.

Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada renang gaya bebas yaitu kaki digerakkan ke atas

dan ke bawah secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan

kaki). Sementara itu, antara kaki dan paha harus selalu dalam posisi lurus.

Dengkul tidak boleh ditekuk.

Gerakan ini harus dilakukan secara terus-

menerus.

2.

Gerakan tangan

Ada lima tahapan/fase gerakan tangan pada renang gaya bebas yaitu

sebagai berikut.

a. Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan

agak berdekatan, tetapi tidak perlu menempel).

b. Tarik tangan kiri ke bawah, lalu ditarik sampai ke belakang.

c. Kemudian, angkat tangan kiri keluar dari permukaan air dan ayunkan

tangan kiri tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di

atas permukaan air, siku tangan kiri agak ditekuk di dekat telinga.

Selanjutnya, tangan tersebut diluruskan kembali dan diayunkan

sejauh mungkin ke depan (masuk ke permukaan air).

d. Pada saat tangan kiri diangkat keluar dari permukaan air, langsung

gerakkan dan tarik tangan kanan ke bawah sampai ke belakang (sama

dengan gerakan tangan kiri pada langkah b).

e. Kemudian, angkat tangan kanan keluar dari permukaan air dan

ayunkan tangan kanan tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika

tangan di atas permukaan air, siku tangan kanan agak ditekuk di

dekat telinga. Selanjutnya, tangan tersebut diluruskan kembali dan

diayunkan sejauh mungkin ke depan (masuk ke permukaan air). Hal

ini hampir sama dengan gerakan tangan kiri pada langkah c. Untuk

lebih menguasai gerakan tangan tersebut lakukan gerakan tersebut

secara berulang-ulang.

3.

Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki, dan Mengambil Napas

Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti) meskipun kita sedang

mengambil napas. Pengambilan napas dilakukan ketika tangan kiri sedang

diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air, sedangkan tangan

kanan akan naik ke permukaan air. Pada saat itulah, gerakkan kepala ke

kanan untuk ambil napas.

264

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

Begitu juga jika Anda lebih suka bernapas ke kiri, yaitu dilakukan

ketika tangan kanan sedang diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke

dalam air dan tangan kiri akan naik ke permukaan air.

Ketika mengambil napas, kepala tidak boleh diangkat ke atas, tetapi

hanya menoleh ke samping kanan (atau boleh juga ke kiri pilih salah satu

yang menurut Anda lebih nyaman).

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

a. Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti), walau ketika sedang

mengambil napas.

b. Tangan kanan dan kiri bergerak terus-menerus bergantian (tanpa jeda/

istirahat).

c. Posisi telapak tangan agak menghadap ke luar ketika akan menyentuh

permukaan air. Jadi, seolah-olah ujung ibu jari tangan yang menyentuh

permukaan air lebih dahulu.

d. Ketika kepala menoleh ke kanan (atau ke kiri) untuk mengambil napas,

kemudian langsung secepatnya gerakkkan kembali kepala ke dalam

air. Jangan menunggu gerakan tangan kanan (tangan kiri) selesai.

e. Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya lebih stabil,

pengambilan napas dilakukan setelah 2–3 set gerakan tangan. Jadi,

jangan sekali gerakan tangan langsung mengambil napas.

Setelah membahas mengenai keterampilan gerakan renang (gaya

dada), berikutnya akan dibahas mengenai keterampilan dasar pertolongan

kecelakaan di air.

C. Pertolongan Kecelakaan di Air

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran bab ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan

teknik per

tolongan kepada korban kecelakaan di air

.

Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam melakukan pertolongan

kecelakaan di dalam air. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Keamanan di Dalam Air

Kemampuan berperasaan santai dan tenang ketika berada di dalam

air adalah ciri seorang perenang yang baik. Keselamatan berarti aman dan

terhindar dari bencana. Kewaspadaan dan berhati-hati dalam segala jenis

air diperlukan agar kita dapat menikmati serta merasa aman berenang dan

melakukan kegiatan di air.

265

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Kecelakaan yang terjadi di dalam air dapat berbahaya dan fatal. Oleh

karena itu, sebelum melakukan aktivitas di dalam air, kita harus mengetahui

bahaya di sekitar kolam renang dan selalu mengetahui bagaimana kondisi

air. Hal pertama yang harus diingat sebelum memasuki air yang belum

dikenal adalah sewaktu-waktu tempat tersebut dapat menimbulkan

kesukaran yang tidak terduga.

Kita harus selalu menyelidiki kedalaman kolam renang, telaga, danau

atau lautan sebelum memasukinya. Kondisi daerah-daerah ini harus

diketahui. Menjauhlah dari karang-karang, rerumputan liar atau rintangan

lainnya di bawah air. Arus kuat atau pasang-menghempas, harus dihindari.

Apabila kita pernah terperangkap dalam arus, kita harus selalu mengingat

berenang sejajar dengan pantai. Menghindari rasa panik adalah kunci

pikiran yang harus diingat dalam segala keadaan bahaya.

Dalam setiap peristiwa, jangan berenang sendirian, selalu patuh pada

peraturan. Berenanglah dalam daerah yang diawasi dan selalu patuh

pada peraturan. Ketahuilah batas-batasnya, jangan terlalu menilai atas

kemampuan kita terutama apabila menggunakan alat bantu buatan untuk

berenang.

Ada sistem keselamatan yang banyak digunakan di berbagai tempat

berenang. Sistem ini dinamakan yang banyak digunakan teman baik

(

buddy system

). Dalam sistem ini anak-anak berenang berpasangan

dan selalu berada pada jarak yang dekat dengan kawan-kawan

mereka. Pada setiap waktu tertentu, peluit atau terompet dibunyikan,

kedua teman baik itu mengacungkan tangan mereka bersama, yang

menyatakan bahwa mereka masih berada dengan yang lainnya, dan

bahwa keduanya berada dalam keadaan selamat. Cara ini biasanya

digunakan di danau-danau dan daerah rekreasi yang luas lainnya, dan

dapat memberikan hasil yang baik.

Dalam berbagai peristiwa, keselamatan dapat dicapai dengan

menerapkan akal sehat. Kita semua mengetahui bahwa kita tidak boleh

berlari di pinggir kolam renang karena biasanya sangat licin dan dapat

menimbulkan kecelakaan. Jangan meminta pertolongan dalam air kecuali

jika kita benar-benar memerlukannya (biasanya ada orang yang berpura-

pura minta tolong, padahal hanya berolok-olok).

Jika kita menderita kram pada kaki atau perut hendaklah kita bersikap

tenang dan meminta pertolongan lalu urutlah otot yang kram. Pengetahuan

umum telah menjelaskan kepada kita agar tidak berenang apabila kita

sedang merasa kedinginan, sakit, mengalami sakit telinga, ada kilat dan

guntur atau jika kondisi tidak membolehkan berenang.

266

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

2. Latar Belakang Penyelamatan di Air

Usaha seseorang menyelamatkan diri dari kemungkinan terjadinya

suatu kecelakaan di air sangat diperlukan. Hal itu disebabkan tanah air kita

adalah negara yang berbentuk kepulauan. Setiap orang memahami dan

mempelajari bagaimana sebaiknya menghindarkan diri dari kecelakaan di

air.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diketahui dalam upaya atau

langkah-langkah pertolongan terhadap kecelakaan di dalam air.

a. Bahaya di air

Olahraga renang merupakan aktivitas yang menyenangkan. Akan

tetapi, kita harus sadar segala risiko yang mungkin terjadi terhadap

bahaya di air. Bahaya itu justru timbul dari diri sendiri, antara lain

disebabkan: (1) panik (gugup), (2) sulit bernapas, (3) kejang otot, dan

(4) ombak.

b. Usaha-usaha penyelamatan diri di air

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamtan diri

di air, antara lain sebagai berikut.

1) Mempelajari kemampuan berenang dengan baik. Setidaknya

mampu untuk menyelamatkan diri sendiri jika terjadi bahaya saat

di air.

2) Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama orang lain

yang memang mampu atau mempunyai keahlian memberikan

pertolongan jika diperlukan.

3) Berenang di tempat atau daerah yang memang diperbolehkan

menurut peraturan yang ada.

4) Berusaha sebaik-baiknya mematuhi peraturan-peraturan yang

berlaku di kolam renang/pantai.

5) Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberikan pertolongan

atau penyelamatan diri apabila terjadi kecelakaan.

6) Memahami bagaimana cara memberikan pertolongan per-

napasan buatan (resusitasi).

7) Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-sekali mencoba

di luar batas kemampuan.

8) Selalu menghindar atau berada di luar air, apabila beberapa saat

setelah makan, arus deras ataupun terjadi halilintar.

9) Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat papan loncat

indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan.

267

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

10) Mematuhi instruksi guru sebelum turut serta dalam kegiatan

olahraga air dilakukan.

11) Berusaha meminta pertolongan, jika sangat membutuhkan

pertolongan.

c. Pertolongan kecelakaan di air

Seringkali kita menjadi bingung jika salah seorang teman ataupun

keluarga terancam bahaya tenggelam. Perasaan gugup akan semakin

menjadi-jadi, bahkan berkembang menjadi panik karena tidak ada

atupun yang sanggup memberi pertolongan dan umumnya berdalih

tidak bisa berenang.

Cara memberikan pertolongan kepada korban tenggelam

antara lain adalah dengan memberi pertolongan dengan sistem

jangkauan. Dalam keadaan darurat, pertolongan dapat dilakukan

oleh hampir semua orang. Jenis pertolongan ini disebut pertolongan

gapai. Penolong memancarkan tubuhnya kuat-kuat pada kolam dan

menjulurkan handuk, galah atau tangan untuk membantu korban yang

tenggelam dengan kesiagaan luar biasa agar tidak tertarik ke dalam air.

Semua pertolongan dilakukan tanpa membahayakan penolong. Jenis

pertolongan dari darat adalah dengan melempar gelang penampung

kepada korban, di mana penolong melemparkan gelang pelumpung

kepada korban dengan tali diikatkan dan kemudian menarik korban

untuk diselamatkan.

3. Teknik-Teknik Dasar Pertolongan

Untuk memberikan pertolongan di air, dan cara masuk ke permukaan

air ada 4 macam. Hal ini banyak tergantung kepada posisi korban itu

berada.

a. Langkah-langkah memberikan pertolongan

Langkah-langkah teknik masuk ke air dalam memberikan

pertolongan adalah sebagai berikut.

1) Meloncat dengan kaki dahulu (

stride jump

).

2) Lari kemudian masuk air (

run and plunge dive

)

3) Terjun dekat jangkauan jauh (

long, shallow dive

).

4) Cara mendekati korban (

approach stroking

).

b. Teknik-teknik membawa korban kecelakaan di air

Teknik dasar membawa korban kecelakaan di air adalah sebagai

berikut.

268

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

1) Melakukan renang upaya pertolongan dengan baik.

2) Memegang lengan dari depan.

3) Memegang lengan dari belakang.

4) Memegang lengan korban dengan dua orang penolong.

c. Pertolongan kecelakaan dengan sistem Resusitasi Jantung dan Paru

atau CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

Berikut ini adalah upaya pengecekan dan langkah-langkah dalam

melakukan sistem Resusitasi Jantung dan Paru.

1) Memeriksa apakah korban pingsan atau tidak. Hal ini dapat

ditempuh dengan langkah-langkah berikut.

a) Goyang atau pukul-pukul korban secara perlahan dan

bertanyalah: “Apakah Anda tidak apa-apa?”

b) Jika tidak ada jawaban, segera lakukan langkah selanjutnya.

Gambar 17.4

2) Buka aliran udara

Untuk membuka aliran udara dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut.

a) Luruskan kepala dan naikkan dagu.

b) Perhatikan, dengarkan dan rasakan napasnya.

c) Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan, lanjutkan pada

langkah ketiga.

3) Berikan empat kali pernapasan secara cepat

Dalam memberikan napas, dapat dilakukan langkah-langkah

berikut.

a) Tutup hidungnya, dan berikan empat kali pernapasan.

b) Jika udara tidak mau masuk, atur ulang kembali posisi

korban hingga telentang sempurna tanpa ada ganjalan di

bawah badannya, luruskan kepalanya dan angkat dagunya.

Lakukan lagi 2 langkah tersebut sampai udara bisa masuk.

269

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Gambar 17.5

4) Periksa denyut

Cara memeriksa denyut nadi adalah sebagai berikut.

a) Periksa denyut nadinya paling tidak 10 detik (hingga satu

menit jika korban menderita

Hypothermia

yang cukup

parah).

b) Jika ada denyut tidak ada napas, lakukan segera pernapasan

buatan.

c) Pernapasan buatan dilakukan dengan selang 2 kali napas

setiap 15 detik (cara menghitungnya: satu dan dua dan tiga

dan tiga dan empat ... dan lima belas, napas...).

Gambar 17.6

d) Jika tidak ada denyut atau napas, lanjutkan ke langkah

berikutnya.

5) Cari bagian tengah tulang dada dan tempatkan kedua tangan di

atas dada.

6) Penekanan pada dada dan memberikan pernapasan buatan.

a) Tekan lurus ke bawah dengan posisi siku lurus. Tekan ke

bawah 1,5 hingga 2 cm.

b) Jika yang melakukan satu orang, buat selangnya 15

kali tekanan dan 2 kali hembusan udara/napas (cara

270

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

menghitungnya: satu dan dua dan tiga dan empat dan

seterusnya hingga lima belas, kemudian napas, napas ....).

Gambar 17.7

c) Jika yang melakukan dua orang, buat selangnya 5 kali tekanan

dan 1 kali hembusan udara/napas (cara menghitungnya:

“satu, dua, tiga, .... lima napas”).

Ada sistem keselamatan yang banyak dig

unakan di berbagai tempat berenang.

Sistem ini dinamakan sistem teman baik (

buddy system

). Dalam sistem ini, anak-

anak berenang berpasangan dan selalu berada pada jarak yang dekat dengan

kawan-kawan mereka. Salah satu bentuk pertolongan yang dapat dilakukan

apabila terjadi kecelakaan adalah dengan sistem Resusitasi Jantung dan Paru atau

CPR (

Cardiopulmonary Resuscitation

). Adapun cara pengecekan dan melakukan

sistem Resusitusi Jantung dan Paru adalah dengan cara: memeriksa apakah korban

pingsan, buka aliran udara, berikan empat kali pernapasan secara cepat, periksa

denyut, cari bagian tengah tulang dada, tempatkan kedua tangan di atas dada dan

melakukan penekanan pada dada serta memberikan pernapasan buatan.

Tugas

Setelah memahami materi pada bab ini, peragakanlah salah satu upaya

penyelematan pada kecelakaan di air!

Setelah mempelajari bab ini, bagian manakah yang paling Anda sukai? Bagian

mana pula yang belum Anda pahami? Berlatihlah bersama teman-teman Anda

agar lebih menguasai teknik penyelamatan korban kecelakaan di air!

Rangkuman

Re

À

eksi

271

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

1. Lakukan latihan pertolongan kecelakaan di air!

2. Lakukan pertolongan kecelakaan di air!

3. Lakukan pertolongan kecelakaan dengan sistem resutasi paru dan

jantung!

A. Aspek Kognitif

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Organisasi renang di Indonesia adalah ....

a. PBVSI

d. Percasi

b. Perbasi

e. Perbasasi

c. PRSI

2. Sudut masuk ke air ketika melakukan start dalam renang gaya dada

adalah ....

a. 10 derajat

d. 25 derajat

b. 15 derajat

e. 30 derajat

c. 20 derajat

3. Gaya renang yang hampir sama dengan gerakan kaki katak adalah ....

a. gaya bebas

d. gaya kupu-kupu

b. gaya dada

e. gaya lumba-lumba

c. gaya dada

4. Berikut ini ada yang tidak termasuk kelangsungan renang gaya dada,

kecuali

....

a.

body position

d.

hand rotation

b.

kicking

e.

foot rotation

c.

breathing

5. Nomor gaya dada yang diperlombakan untuk pria adalah ....

a. 100 m dan 200 m

d. 400 m dan 800 m

b. 100 m dan 400 m

e. 800 m dan 1.500 m

c. 200 m dan 400 m

Nilai-nilai Olahraga

Setelah mempelajari pelajaran ini, nilai-nilai kesehatan seperti apakah

yang Anda peroleh? Apakah terdapat nilai-nilai kerja sama?

Uji Kompetensi

Kegiatan

272

Bab 17

Pertolongan Kecelakaan di Air

6. Pembalikan renang gaya dada yang tidak sesuai dengan peraturan

renang adalah ....

a. kedua tangan menyentuh dinding kolam

b. salah satu tangan menyentuh dinding kolam

c. kaki menginjak dasar kolam

d. tangan kanan menyentuh dinding kolam

e. tangan kiri menyentuh dinding kolam

7. Yang termasuk teknik gerakan renang gaya dada adalah ....

a. gerakan mengapung

b. gerakan kaki

c. kaki menginjak dasar kolam

d. pengambilan napas

e. koordinasi gerakan

8. Sikap start renang gaya dada adalah ....

a. berdiri di atas balok start

b. berdiri di belakang balok start

c. berdiri di depan balok start

d. berada di dalam kolam renang

e. memegang dinding kolam renang

9. Posisi kaki renang gaya dada adalah ....

a. berdiri tegak

b. kedua lutut ditekuk

c. kedua kaki dirapatkan

d. kedua kaki dibuka lebar

e. berdiri sesuai dengan kehendak perenang

10. Sistem keselamatan di mana anak-anak berenang berpasangan dan

selalu berada pada jarak yang dekat dengan kawan-kawan mereka

disebut ....

a. CPR

d. metode jangkauan

b.

Buddy system

e.

stride jump

c.

schoolslag

B. Aspek Psikomotor

Perhatikan dan lakukan perintah di bawah ini!

1. Lakukanlah latihan renang gaya punggung di kolam renang yang

tidak terlalu dalam dengan bimbingan daru guru Anda!

2. Lakukan pula latihan renang gaya bebas dengan bimbingan dari guru

Anda!

3. Lakukanlah latihan pernapasan dalam renang gaya punggung dan

gaya bebas dengan bimbingan dari guru Anda!